Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang mempunyai 34
provinsi dengan Keindahan geografi, keunikan budaya, dan dilintasi garis
khatulistiwa, tepatnya di Pontianak, ibu kota Kalimantan Barat.
Kota yang mempunyai keunikan fenomena saat bayangan benda terhadap
matahari menghilang.
Fenomena itu dikenal dengan istilah kulminasi matahari, yang
terjadi setiap setahun dua kali pada 21-23 Maret dan 21-23 September. Menurut
para ahli, titik kulminasi matahari merupakan fenomena alam ketika matahari
tepat berada di garis khatulistiwa. Pada saat itu posisi matahari tepat berada
di atas kepala sehingga bayangan benda-benda di permukaan bumi tidak tampak.
Kulminasi matahari juga menghasilkan gaya gravitasi yang cukup kuat sehingga
bisa membuat telur berdiri tegak di titik nol derajat.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pontianak pun mengemas
fenomena unik itu menjadi acara Pesona Kulminasi Matahari yang diselenggarakan
pada tanggal yang sama setiap tahunnya di Tugu Khatulistiwa.
Sejarah mengenai pembangunan tugu ini juga dapat dibaca ketika
berkunjung ke monumen Khatulistiwa pada catatan yang terdapat di dalam gedung.
Dalam catatan tersebut terdapat beberapa point yang disebutkan
bahwa, Berdasarkan catatan yang diperoleh pada tahun 1941 dari V. en. W oleh
Opzichter Wiese dikutip dari Bijdragen tot de geographie dari Chef Van den
topographischen dienst in Nederlandsch- Indië : Den 31 sten Maart 1928
telah datang di Pontianak satu ekspedisi Internasional yang dipimpin oleh
seorang ahli Geografi berkebangsaan Belanda untuk menentukan titik/tonggak
garis Equator di kota Pontianak dengan konstruksi dengan pembangunan Tugu
pertama pada tahun 1928 yang berbentuk tonggak dengan anak panah.
Kemudian disempurnakan pada tahun 1930 dengan bentuk tonggak
dengan lingkarang dan anak panah.
Selanjutnya dibangun kembali pada tahun 1938 dengan penyempurnaan
oleh opzicter / architech Silaban. Tugu asli tersebut dapat dilihat pada bagian
dalam.
Dan terakhir pada tahun 1990, Tugu Khatulistiwa direnovasi dengan
pembuatan kubah untuk melindungi tugu asli serta pembuatan duplikat tugu dengan
ukuran lima kali lebih besar dari tugu yang aslinya. Dan di resmikan oleh
Gubernur Kalimantan Barat Parjoko Suryokusumo pada tanggal 21 September
1991.
Pada bulan Maret 2005, Tim Badan Pengkajian dan Penerapan
Teknologi (BPPT) melakukan koreksi untuk menentukan lokasi titik nol garis
khatulistiwa di Kota Pontianak. Koreksi dilakukan dengan menggunakan gabungan
metode terestrial dan ekstraterestrial yaitu menggunakan global positioning
system (GPS) dan stake-out.
Hasil pengukuran oleh tim BPPT dari data wikipedia menunjukkan,
posisi tepat Tugu Khatulistiwa saat ini berada pada 0 derajat, 0 menit, 3,809
detik lintang utara; dan, 109 derajat, 19 menit, 19,9 detik bujur timur.
Sementara, posisi 0 derajat, 0 menit dan 0 detik ternyata melewati
taman atau tepatnya 117 meter ke arah Sungai Kapuas dari arah tugu saat ini. Di
tempat itulah kini dibangun patok baru yang masih terbuat dari pipa PVC dan
belahan garis barat-timur ditandai dengan tali rafia.
Mengenai posisi yang tertera dalam tugu (0 derajat, 0 menit dan 0
detik lintang, 109 derajat 20 menit, 0 detik bujur timur), berdasarkan hasil
pelacakan tim BPPT, titik itu terletak 1,2 km dari Tugu Khatulistiwa,
tepatnya di belakang sebuah rumah di Jl Sungai Selamat, kelurahan Siantan Hilir.
Bagi anda yang penasaran ayo berkunjung ke kote kite tercinte
Pontianak Kalimantan Barat.
0 komentar:
Posting Komentar